Pahami Beragam Jenis Reksa Dana untuk Investasi yang Tepat!

Salah satu instrumen investasi yang resikonya kecil adalah reksa dana. Meski begitu, para investor pemula tetap harus mempertimbangkan mana jenis reksa dana yang cocok untuknya.

Berdasarkan tujuan keuangan yang sudah kita tetapkan, seharusnya kita sudah mulai mengalkulasi berapa potensi keuntungan yang mungkin kita dapatkan dengan berinvestasi. Biasanya, masing-masing reksa dana akan menampilkan potensi pendapatan dari histori yang sudah ada, mulai dari bulanan hingga tahunan.

Apakah Teman-teman sedang berencana memulai investasi? Kalau untuk pemula, baiknya memang investasi di reksa dana saja. Tapi, sebaiknya pilih yang mana ya?

Jenis-jenis Reksa Dana

jenis reksa dana

Meskipun resikonya minim, kita tetap tidak boleh sembarangan dalam menginvestasikan dana di reksa dana. Lihat dulu tujuan keuangan kita! Itu dalam jangka pendek atau panjang?

Tidak semua reksa dana bisa untuk memenuhi tujuan keuangan jangka pendek lho. Ada juga yang cocoknya buat menyiapkan dana di masa depan, kayak pensiun gitu deh.

Coba deh cek jenis-jenis reksadana berikut ini! Kira-kira, mana investasi yang tepat untukmu?

1. Reksa Dana Pasar Uang

Reksa dana pasar uang adalah jenis reksa dana yang mengalokasikan dana investasinya pada instrumen pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun.

Karena investasinya pada instrumen yang berisiko rendah, reksa dana pasar uang cenderung lebih aman dengan tingkat keuntungan yang stabil. Apa saja keuntungan reksa dana ini?

Ada beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan bila menginvestasikan dana ke reksadana pasar uang, yaitu:

  • Risikonya rendah.
  • Likuiditas tinggi atau kita bisa mencairkan dananya kapan saja.
  • Cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek.

Sedangkan kekurangan dari jenis reksadana ini adalah potensi keuntungannya lebih rendah daripada jenis reksadana lainnya. Iyalah ya. Sesuai dengan resikonya yang lebih rendah.

2. Reksa Dana Pendapatan Tetap

Reksa dana pendapatan tetap adalah jenis reksadana yang sebagian besar dananya dialokasikan pada obligasi atau surat utang yang memberikan pendapatan tetap. Biasanya, reksa dana ini menginvestasikan minimal 80% dari asetnya pada instrumen obligasi.

Reksa dana pendapatan tetap menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang. Namun dia memiliki risiko yang sedikit lebih besar. Hmm, ada risiko ada hasil lah ya istilahnya.

Berbicara soal keunggulan, sudah jelas ya. Potensi keuntungan yang lebih tinggi. Selain itu, buat kalian yang punya tujuan keuangan jangka menengah, misalnya 1-3 tahun, cocok banget kalau memilih reksadana pendapatan tetap.

Cuma, kalian harus hati-hati ya! Ada risiko fluktuasi nilai obligasi yang harus kita perhatikan saat ada perubahan suku bunga.

3. Reksa Dana Campuran

Seperti namanya, reksa dana campuran mengalokasikan investasinya pada berbagai instrumen, termasuk saham, obligasi, dan pasar uang. Dengan diversifikasi yang lebih luas, reksa dana campuran menawarkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko.

Jenis ini cocok bagi investor yang ingin mengelola risiko dengan tetap memperoleh keuntungan yang optimal.

Kalau ada yang bertanya soal keunggulan reksadana campuran, maka kami bisa sebutkan soal diversifikasi investasi yang lebih luas dan potensi keuntungan yang lebih tinggi daripada dua jenis reksadana sebelumnya.

Apakah ada kekurangan dari reksa dana campuran? Tentu saja ada ya. Malah, risiko reksa dana ini cenderung lebih besar daripada reksa dana lainnya.

4. Reksa Dana Saham

Reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang paling agresif di antara lainnya. Sebagian besar dana yang terkumpul dialokasikan pada saham atau ekuitas. Sehingga, menawarkan potensi keuntungan yang besar.

Namun risiko yang kita hadapi juga lebih tinggi, terutama terkait dengan fluktuasi harga saham di pasar. Gimana soal keunggulannya?

Kita akan mendapat potensi keuntungan paling tinggi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, reksa dana saham sangat cocok bagi investor yang berorientasi pada pertumbuhan aset dalam jangka panjang.

Hati-hati saja saat pasar saham sedang bergejolak! Buat kalian yang punya tujuan investasi jangka pendek, sebaiknya tidak memilih reksadana saham ya! Karena keuntungannya hanya akan terlihat saat jangka panjang.

Bagaimana Cara Memilih Jenis Reksa Dana yang Tepat?

Saat kita memutuskan untuk mulai berinvestasi di reksadana, maka persoalan yang kita hadapi adalah bagaimana cara kita menentukan pilihan dari keempat jenis reksadana yang ada.

Kami akan memberikan beberapa pertimbangan yang bisa membantu kalian dalam memilih jenis reksa dana yang cocok untuk investasi kalian, antara lain:

1. Menentukan Tujuan Investasi

Apakah untuk jangka pendek, menengah, atau panjang? Misalkan, tujuan investasi kalian adalah jangka pendek, kalian mungkin bisa memilih reksa dana pasar uang. Sementara, untuk jangka panjang, kalian bisa mempertimbangkan reksa dana saham.

2. Kenali Profil Risiko

Jika kalian cenderung konservatif dan menghindari risiko, sebaiknya memilih reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap. Namun, jika kalian siap mengambil risiko lebih besar demi potensi keuntungan tinggi, kalian boleh mempertimbangkan reksa dana saham.

3. Pelajari Kinerja Manajer Investasi

Pastikan kalian memilih reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi berpengalaman dan memiliki rekam jejak yang baik! Soal ini mungkin bisa kalian temukan melalui review dari investor sebelumnya.

Kesimpulan

Dengan memahami berbagai jenis reksa dana, kita bisa membuat keputusan investasi yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan. Jangan lupa untuk selalu memantau kinerja investasi dan berkonsultasi dengan ahli keuangan jika memang diperlukan!

Ingatlah! Investasi yang tepat bisa membuat masa depan kita lebih cerah.

Posting Komentar

0 Komentar